Kamis, 20 November 2014

harian malam

saat senja mulai meredup dalam ketenangan..
ada kenangan yang tak mungkin bisa aku lupakan..
dan ku taklukan dari jiwa ini..
mungkin menyayangimu dan mencintaimu adalah hal yang terindah dan terpintar yang saat ini ku lakuka dan buktikan...
aun ada hal terbodoh yang mungkin bisa aku lalui,,,

Kamis, 13 November 2014

=D

seseorang yang mencintai pasanyannya
wanita baikk laki laki harus bisa menerima pasangannya 
dengan apa adanya bukan karena ada apanya
melainkan menuntut untuk bahagia 
:D

Sabtu, 08 November 2014

perjalanan malam


Malam menawariku sebuah pesta, tepat saat sebelum masuk jam tidur. Aku dihadiahi sebuah perjalanan eksodus menuju masa kau. Masa dimana malam masih merantai bintang dan bulan jadi satu.

Aku duduk di sebuah ranjang yang membatu, sebab dingin malam telah menyihir kapas-kapas menjadi batu. Seusil angin menertawaiku, hingga terbahak-bahak sampai pipis di celana. Atap-atap rumah bocor, membasahi ranjang-ranjang sampai punggungku meresah. 

Lalu kau datang tanpa mengetuk pintu, membawakanku segelas anggur dan secarik selimut. Aku berpura tolol, meracau hingga keluar kata-kata banyol. Secarik selimut kutarik menyelimuti tubuhku yang mulai mengangin.

Aku terkejut, dari selimut yang kau beri keluar ingatan-ingatan kecoa. Ia mengentuti mukaku sampai parau. Masuk kedalam telingaku yang lagi berpura buta. Dari baunya mengingatkanku pada mawar yang terlambat kuberi saat pesta ulang tahunmu. Membusuk di jari-jari ingatanku yang juga berpula tuli. Mendanur menjadi gumpalan ingatan-ingatan yang dipenuhi kecoa.

Air naik sudah sepinggang ranjang, mulutnya memuntahkan ular dari lidah-lidahnya yang basah. Menggeliat menuju leherku yang mendadak membatang. Sekecup ingatan membius nadi, racunnya sekejap lesap mendarah daging. Aku terkapar penuh memar, sementara dinding-dinding tak henti menghidupkan kisah-kisah yang tak usai memoar.

Lubang-lubang atap tak henti meliuri ranjangku, sampai cicak menjelma kernet bus memuncratkan kentut busuknya tepat di bawah lubang hidung. “Silahkan bangun nak, segeralah cuci muka. Perjalanan anda sudah sampai pada ajalnya”

cinta

Cinta?Bagiku tak lebih dari bianglala.
penampakan absurd dari sebuah cahaya.
Sementara rindu?
Bagiku hanyalah kabut.
sebuah penampakan dari rasa yang tak berwujud.
Cinta sama rindu.
adalah benih dari kesepian
bercumbu di setiap malam.
Kadang begitu indah, kadang begitu sedih.